Langkah 1 : Mulailah berdiri tegak menghadap kiblat (termasuk jari-jari kaki) dan siapkan hati dan pikiran untuk menghadap Allah kemudian berniatlah di dalam hati.
”Semua amal tergantung niatnya dan setiap orang akan mendapatkan (balasan) sesuai dengan niatnya”. (HR. Bukhari, Muslim, dan lain-lain)Langkah 2 : Setelah hati dan pikiran mantap untuk menghadap Allah maka perlahan-lahan angkatlah kedua tapak tangan sejajar bahu atau telinga sambil mulut dan hati mengucapkan “Allahu Akbar”, kemudian fahamilah maknanya dalam hati “Ya Allah hanya Engkau yang Maha Besar”.
Catatan : Berusahalah melakukan semua gerakan dengan tenang dan sempurna sesuai dengan tuntunan Rasulullah :Langkah 3 : Setelah takbir selesai, turunkanlah perlahan-lahan kedua tangan dan sedekapkan ke dada dengan menggenggam pergelangan tangan kiri dengan kelingking, jari manis, jari tengah, dan ibu jari tangan kanan serta mengulurkan telunjuknya di atas tangan kiri (atau menggenggamkan seluruh jari tangan kanan ke pergelangan tangan kiri).
Ketenangan datang dari Allah sedangkan ketergesa-gesaan datang dari syeitan” (HR. Tirmidzi)
“Sholatlah kalian (persis) seperti kalian melihat aku sholat” (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad)
Bacalah do’a iftitah dengan penuh pemahaman seolah-olah kita sedang menghadapkan wajah (diri) kita kepada Allah, Tuhan semesata alam.
“wajjahtu wajhiya – lilladzii – fathoros samaawaati wal ardh – haniifam muslimaa – wamaa ana minal musyrikiin” (“Ya Allah, aku hadapkan wajahku kepada-Mu, Engkau pencipta langit dan bumi, dengan lurus dan berserah diri kepada-Mu, bukanlah aku termasuk orang-orang yang musyrik”)Langkah 4 : Bacalah Surah Al-Fatihah dengan perlahan-lahan resapilah maknanya dengan penuh penghayatan karena surat ini berisi pujian, janji dan permohonan kepada Allah.
“Inna sholatii – wa nusukii – wa mahyaaya – wa mamaatii – lillahi Rabbil ‘Aalamiin”. (“Ya Allah, Sesungguhnya sholatku, seluruh ibadahku, seluruh hidupku dan matiku hanyalah untuk Engkau Ya Allah, Wahai Tuhan semesta alam”).
“Laa syariika lahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin”. (“Ya Allah tiada syarikat bagi-Mu, demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri kepada-Mu”).
Keterangan : Terjemahan yang berada didalam kurung digaungkan dalam hati dan boleh juga membaca doa iftitah yang lain
”A’udzubillahi – minasy syaithonir rajiim” (“Aku memohon perlindungan kepada-Mu Ya Allah dari godaan syeitan yang terkutuk”).
“Bismillahir rahmaanir rahim” (“Dengan menyebut nama-Mu Ya Allah, Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”).
“Alhamdu lillaahi Rabbil ‘alamiin” (“Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam’).
“Ar-Rahmaanir Ar-Rahim” (“Ya Allah, Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”).
“Maaliki yaumid diin” (“Ya Allah Engkaulah Penguasa Hari Pembalasan”).
“Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin”(“Ya Allah, hanya kepada-Mulah kami mengabdi dan beribadah dan hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan dan perlindungan”).
“Ihdinash shiroothol mustaqiim. Shiroothol ladziina an’amta ‘alaihim, ghairil maghdhubi ‘alaihim wa ladh dhoolliin” (“Ya Allah, tunjukilah dan tetapkanlah kami pada jalan-Mu yang lurus dan benar. Jalan yang dilalui oleh orang-orang yang telah Engkau berikan nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat”).
“Aamiin” (“Ya Allah kabulkanlah permintaan dan do’a kami”).Langkah 5 : Kemudian bacalah salah satu surat dari Al-Qur’an yang anda hafal dan lebih baik lagi yang anda dapat fahami maknanya.
Langkah 6 : Lakukanlah gerakan ruku’ dengan sempurna, bacalah dengan perlahan-lahan doa ruku’ ‘Subhaana Rabbiyal ’adzim’. Kemudian berhentilah sejenak untuk memahami maknanya (“Maha Suci Engkau Ya Allah, Tuhanku Yang Maha Agung”)..
Ulangi bacaan ruku usahakan 10 x.
Langkah 7 : Lakukanlah i’tidal yaitu berdiri tegak dengan meletakkan kedua tangan di samping tubuh sambil membaca “sami’allahu liman hamidah”.Luruskan punggung dan kedua tangan dengan menekankan dan mencengkramkan telapak tangan pada lutut dengan jari-jari yang terbuka
Kemudian bacalah dengan perlahan-lahan ‘Rabbana walakalhamdu mil’ussamawati wal ardhi wamil’u maa syi’ta min syai’in ba’du’. Lalu pahamilah maknanya (“Ya Allah Ya Tuhan kami bagi-Mulah segala puji meliputi langit dan bumi dan meliputi apa-apa yang Engkau kehendaki setelah itu”).
Langkah 8 : Lakukanlah gerakan sujud dengan sempurna, lalu bacalah dengan perlahan-lahan doa sujud ‘Subhaana Rabbiyal ’a’laa’. Kemudian fahamilah maknanya di dalam hati (“Maha Suci Engkau Ya Allah, Tuhanku Yang Maha Tinggi”). Ulangi bacaan sujud usahakan 10 x.
Letakkan kening & puncak hidung, telapak tangan, lutut dan jari-jari kaki ke tanah dengan meluruskan punggung dan menghadapkan jari-jari tangan dan kaki ke arah kiblatLangkah 9 : Lakukanlah duduk diantara dua sujud, lalu bacalah dengan perlahan-lahan doanya ‘Rabbighfir lii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii’ . Kemudian fahamilah maknanya (“Ya Allah, Ya Tuhanku ampunilah aku, rahmatilah aku, tutuplah aibku, angkatlah derajatku berilah rezeki kepadaku, tunjuki aku dan sehatkanlah aku”).
Duduk dengan menduduki kaki kiri sedangkan kaki kanan tegak dengan jari-jari menghadap kiblat, serta punggung tegak dan kedua tangan diletak-kan di atas paha.
Langkah 10 : Lakukanlah kembali sujud yang kedua, lalu bacalah dengan perlahan-lahan doa sujud ‘Subhaana Rabbiyal ’a’laa’. Kemudian fahamilah maknanya di dalam hati (“Maha Suci Engkau Ya Allah, Tuhanku Yang Maha Tinggi”). Ulangi bacaan sujud ini usahakan 10 x.
Setelah membaca doa sujud, berdoalah kepada Allah dengan doa apa saja yang anda hafal dari Al-Qur’an dan hadits!!! Jika anda tidak hafal doa-doa tersebut, silahkan berdoa apa saja di dalam hati anda dengan bahasa apa saja yang anda fahami.
Langkah 11 : Berdirilah kembali seperti semula dengan tangan bersedekap di dada untuk melakukan raka’at yang kedua. Kemudian bacalah kembali surat Al-Fatihah dengan penuh pemahaman dan penghayatan atas makna-maknanya (Baca : 1. Berdiri – bersidekap).
Kemudian bacalah salah satu surat dari Al-Qur’an yang anda hafal dan lebih baik lagi yang anda faham maknanya
Kemudian lakukanlah rukuk, i’tidal, sujud, duduk diantara dua sujud dan sujud kedua seperti diuraikan pada awal tulisan ini.
Langkah 12 : Pada rakaat kedua ini, setelah melakukan sujud yang kedua tidak langsung berdiri, namun lakukanlah duduk tahiyat awal seperti duduk diantara sujud kecuali tangan kanannya saja yang berbeda yaitu semua jari mengepal kecuali telunjuk dijulurkan. lalu bacalah dengan perlahan-lahan doanya dengan penuh pemahaman dan penghayatan atas makna-maknanya
Bacaan tahiyat awal : Attahiyyatul Mubarakaatush sholawaatuth thayyibatu lillaah, Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu’alaina wa’alaa ‘ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, Waasyhadu anna Muhammadan rasuulullaah. Allahhumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘ala aali Muhammad”
Artinya:
“Ya Allah, segala penghormatan, keberkahan, sholawat dan kebaikan hanya milik-Mu ya Allah,- Wahai Nabi selamat sejahatera semoga tercurah kepada Engkau wahai Nabi Muhamma, – semoga juga Rahmat Allah dan Berkah-Nya pun tercurah kepadamu wahai Nabii,- Semoga salam sejahtera tercurah kepada kami dan hamba-hamba-Mu yang sholeh. – Ya Allah aku bersumpah dan berjanji bahwa tiada ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau ya Allah, dan aku bersumpah dan berjanji sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan-Mu Ya Allah. – Ya Allah, limpahkan shalawat-Mu kepada Nabi Muhammad dan limpahkan juga shalawat kepada keluarga Nabi Muhammad”
Langkah 13: jika anda sholat yang ada rakaat ketiganya, maka berdirilah kembali seperti semula dengan tangan bersedekap di dada dan membaca kembali surat Al-Fatihah tanpa perlu membaca surah Alqur’an kembali. Kemudian lakukanlah rukuk, i’tidal, sujud, duduk diantara dua sujud dan sujud kedua seperti tertulis di depan. Jika ini sholat maghrib, maka pada rokaat ketiga ini anda kemudian melakukan duduk tahiyat akhir. Tetapi jika ini merupakan sholat yang rokaatnya 4, maka ulangi lagi langkah ke-13 ini, baru kemudian melakukan duduk tahiyat akhir.
Melakukan duduk tahiyat akhir seperti duduk tahiyat awal kecuali kaki kiri saja yang berbeda yaitu tidak diduduki tapi dimasukkan ke bawah kaki kanan. Lalu bacalah dengan perlahan-lahan doanya dengan penuh pemahaman dan penghayatan atas makna-maknanya.
Bacaan tahiyat akhir : Setelah baca seperti tahiyat awal dilanjutkan dengan “…. kamaa sholaita ‘ala Ibrahiim wa ‘ala aali Ibrahiim, wa baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad, kamaa baarakta ‘ala Ibrahiim wa ‘ala aali Ibrahiim, innaka hamiidum majiid.”
Artinya:
“…sebagaimana Engkau telah limpahkan shalawat kepada Nabi Ibrahim dan juga kepada keluarga Nabi Ibrahim, dan berkatilah Ya Allah Nabi Muhammad dan berkatilah juga keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkati Nabi Ibrahim dan juga kepada keluarga Nabi Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Ya Allah Maha Terpuji lagi Maha Mulia.”
Langkah 14 : Melakukan gerakan salam, yaitu dengan cara menengokkan wajah ke kanan sampai pipi kita dapat terlihat oleh orang di belakang kita, sambil mengucapkan “Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh” yang artinya “Keselamatan bagi engkau, beserta rahmat dan barokah dari Allah”, kemudian diikuti dengan menengokkan wajah ke kiri dengan mengucapkan kalimat salam seperti di atas sekali lagi.
Catatan : Lakukanlah semua ini dengan tertib, sebagaimana hadits nabi : “Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat.” (HR. Al-Bukhari). Maka apabila seseorang menyalahi urutan rukun shalat sebagaimana yang sudah ditetapkan oleh Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam, seperti mendahulukan yang semestinya diakhirkan atau sebaliknya, maka batallah shalatnya.
Posisi bersidekap ada beberapa macam :
- Posisi sidekap di dada (di atas ulu hati) posisi berdiri lebih siaga
- Posisi sidekap di atas pusar posisi istirahat
Posisi tangan ketika bersidekap :
- Tangan kanan menggenggam pergelangan tangan kiri, dengan kelingking, jari manis, jari tengah, dan ibu jari tangan kanan serta mengulurkan telunjuknya di atas tangan kiri .
- Tangan kanan menggenggam pergelangan tangan kiri dengan semua jari tangan kanan menggenggam.
- Telapak tangan kanan diletakkan di atas punggung tangan kiri
Gerakan takbir (mengangkat tangan) ada 4 tempat :
- ketika tabiratul Ihram (takbir pembuka sholat)
- ketika akan ruku’
- ketika bangun dari ruku’
- ketika bangun dari rokaat kedua.
Macam Gerakan Takbir :
- Mengangkat tangan sehingga kedua ujung jari-jari tangan sejajar dengan telinga
- mengagkat tangan sehingga kedua ujung jari-jari tangan sejajar dengan bahu
Macam Gerakan tangan menunjuk ketika duduk tahiyat awal atau tahiyat akhir :
- Jari telunjuk menunjuk ke depan ketika mencapai bacaan syahadat.
- Jari telunjuk sudah menunjuk ke depan dari awal bacaan tahiyat.
- Jari telunjuk tidak digerakkan.
- Jari telunjuk digerakkan dari atas ke bawah.
0 komentar:
Posting Komentar