INILAH KISAH CINTA TERLARANG YANG BERAKHIR TRAGIS. SEORANG PEMUDA MEMILIKI KEKASIH PEREMPUAN BANGSA BUNIAN YANG SANGAT MIRIP DENGAN ADIK KANDUNGNYA............
Banyak kisah tetang Orang Bunian. Mereka (konon) hidup dan membangun perkampungan,bahkan kota di bumi ini,dengan lokasi yang di batasi dimensi ruang dan waktu.
Meskipun demikian,ada manusia yang mampu melintas dan mampu memasuki kehidupan Orang Bunian. Atau juga tersesat memasuki pemukiman mereka.
Cukup banyak kisah nyata yang muncul ke permukaan mengenai pengalaman misteri individu yang mengaku pernah tersesat ke pemukiman Orang Bunian. Antara lain yang di alami oleh seorang pria yang relatif muda berikut ini.
Sebut saja namanya faisal,sejak tahun 1990 bekerja sebagai buruh harian (non organik) di PTPN-II Tembakau Deli Bulu Cina. Pihak manajemen adm.perkebunan kemudian mengangkat pria yang cuma jebolan es-em-a tersebut sebagai KT (Karyawan Tetap) setelah empat tahun bekerja karena dia dianggap berjasa meredam amukan penggarap lahan tanah perkebunan begitu mereka di tertibkan.
Sebagai karyawan tetap pihak perkebunan kemudian memberi fasilitas pemondokan,yang sebelumnya tinggal bersama orang tunya di Hamparan perak sebuah desa berjarak sekitar 15 Km dr areal kebun.
Wajah dan penampilan faisal memang tampan,karena leluhurnya memang orang Belanda perkebunan tembakau. Gadis-gadis di hamparan perak ramai yang naksir bahkan tergila-gila padanya. Tapi faisal tidak pernah melayani mereka, terkesan bersikap dingin menghadapi lawan jenisnya.
Faisal punya adik perempuan yang belum menikah. Sarah, namanya. Ada kepercayaan di kalangan adat Melayu yang melarang seorang adik menikah duluan melangkahi kakaknya. Dan Sarah tidak ingin melanggar pantangan itu,meskipun kelak di sebut perawan tua.
Pernah suatu hari,ibunda faisal menanyakan mengapa ia belum juga ingin membangun rumah tangga. "Saya bukan tidak ingin kawin, Bu. Tapi saya masih ingin sendiri,dan lebih memusatkan pada pekerja'an,tidak ingin terbelah pada hal-hal lain"jawab faisal,berdalih.
BERSAMBUNG........
0 komentar:
Posting Komentar